Salah satu cara untuk memprediksi tingkat resiko kemarau adalah dengan menggunakan The Standardized Precipitation Index (SPI). Indeks ini hanya mempertimbangkan presipitasi /Hujan. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan di atas normalnya
SPI merupakan index probabilitas dari data curah hujan dan dapat digunakan untuk memonitor kondisi dalam berbagai skala waktu. Alasan Fleksibilitas dalam skala waktu ini membuat SPI dapat digunakan untuk aplikasi jangka pendek untuk pertanian maupun jangka panjang untuk hidrologi. Oleh Karena itu saya rasa perlu untuk dibahas pada Blog ini terkait tema Kemarau 2017.
dari data diatas yang patut menjadi perhatian selama masa peralihan ini hingga minggu pertama mei adalah yang warna hijau, daerah ini mempunyai penyimpangan diatas normal jika dibanding daerah sekitarnya artinya hingga mei dasarian pertama (10 harian pertama mei) sangat memungkinkan hujan diatas rata rata (yang rawan banjir harap waspada)
Adapun daerah dengan lingkaran biru merupakan zona angin kencang menurut prediksi admin.
sementara pada bagian yang berwarna cokelat yang menjadi perhatian adalah nanti saat kemarau kemungkinan akan sangat lebih menderita. (peringatan dini ini untuk antisipasi bukan menakuti)
Daerah diantara dua lingkaran biru merupakan jalur angin kencang diharapkan waspada terhadap potensi bahayanya.
sementara pada bagian yang berwarna cokelat yang menjadi perhatian adalah nanti saat kemarau kemungkinan akan sangat lebih menderita. (peringatan dini ini untuk antisipasi bukan menakuti)
Daerah diantara dua lingkaran biru merupakan jalur angin kencang diharapkan waspada terhadap potensi bahayanya.
berikut sedikit gambaran kemarau pada tahun El Nino kuat 2015 peta area kekeringan tersebar merata di seluruh Jawa Timur, mulai dari Pulau Madura, kawasan Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur) hingga kawasan Mataraman (Jawa Timur bagian barat). kabupaten yang paling terdampak adalah Lumajang (27 desa), Bangkalan (31 desa), Blitar (18 desa), dan Tuban (15 desa).
Lalu Bagaimana Gambaran Kemarau tahun 2017 ini, mari kita simak prediksi berikut:
dari gejala yang ada maka kemarau akan berlangsung normal rata rata mulai Mei dasarian pertama / 10 hari pertama di bulan mei hingga akhir Tahun, akan tetapi dari berbagai analisa pemodelan musim yang dilakukan oleh para ahli menghasilkan sebuah prediksi bahwa menjelang akhir tahun akan ada peningkatan elnino dengan kekuatan lemah. Artinya kejadian el nino di akhir tahun ini apabila terjadi maka akan terjadi kemunduran masuk musim hujan. Berbekal Pengalaman dan penilaian kondisi yang dilaporkan dr Group Facebook menyatakan bahwa meski lemah, yang namanya anomali/ penyimpangan ini tetap mengganggu. sehinga bisa admin simpulkan bahwa kemarau ini akan berlangsung sedikit panjang dengan banyak kondisi tidak menentu di sepanjang pergantian tahun 2018 .
Terimakasih semoga bermanfaat. Salam Penuh rahmat.
Terimakasih semoga bermanfaat. Salam Penuh rahmat.



