Hujan Pertama Belum tentu Musim Hujan

Review pengamatan group facebook cuaca pranata mangsa seminggu yang lalu menunjukkan ada gejala seperti musim Hujan, awan gelap, sautan halillintar dan hujan deras sama seperti hujan di bulan desember. Petani menyambut antusias kecuali petani tembakau. Admin menduga hanya anomali karena letusan vulkanik yang membawa material bermuatan sehingga awan menjadi awan hujan sama seperti proses hujan buatan. Pendapat ini dipertegas dengan kondisi arah angin global moonson yang masih dari selatan/ timur yang merujuk pada kondisi kering.

gambar diatas realese 3 oktober masih menunjukkan moonson timur yang artinya hujan yang terjadi masih bersifat anomali. jika dilihat dari gambar banyaknya bentukan cyclone tropis (C) artinya kondisi anomali ini sedikit lebih lama. Pengamatan lapang dari Trenggalek menunjukkan hal yang sama, beberapa awan rendah abu abu terlihat berarak ke utara. rata rata yang dituju adalah daerah yang memiliki pegunungan yang tinggi. Kita tidak akan bahas pawang hujan disini :p

Hujan pertama belum tentu musim hujan.

hal ini merujuk pada definisi BMKG yang menyebutkan bahwa setidaknya jumlah curah hujan dalam sepuluh hari sebanyak 50 mmdi alat penakar hujan disusul sepuluh hari kedua. oleh karena itu admin dalam post kemarin untuk petani tadah hujan harus hati hati dan jeli melakukan pengamatan setidaknya 2 minggu untuk uji konsistensi.

Ilmu dasar Prediksi Musim

gambar diatas disebut gerak semu tahunan matahari merujuk pada perpindahan pusat energi panas yang menyebabkan perbedaan tekanan yang berakibat pada terjadinya musim. Indonesia merupakan negara kepulauan tropis yang artinya akan dilalui 2 pusat energi pada 21 maret dan 23 september yang istilah kerennya kemarin ada posting tentang EQUINOK dan lain lain, itu hanya istilah saat matahari berada di jalur seperti gambar. Secara teori harusnya dengan adanya pusat energi 23 september di tropis potensi hujan besar akan tetapi banyak hal yang mempengaruhi hujan di indonesia seperti MJO, ITCZ, dipole mode, Moonson sehingga tidak serta merta tanggal lintasan tersebut berarti musim hujan tapi hanya sebagai acuan dasar saja. berdasarkan pola yang umum terjadi musim hujan masuk kisaran November pada umumnya untuk jawa biasanya desember.

lalu bagaimana perhitungan jawa? syirik kah?

orang jawa kuno menyadari bahwa hidup dalam makro cosmos sehingga untuk bertahan hidup mereka mempelajari alam yang mereka tinggali. mereka membuat pola yang dituangkan dalam kalender bersiklus. kembali pada ilmu dasar prediksi musim semua berputar dalam ritme sehingga orang jaman dulu mengenal sewindu dan dasawarsa sebagai bagian siklus perubahan dan membagi lagi dalam sub yang lebih kecil lagi seperti tahun alif , tahun dal dan lain lain. mereka mempelajari sifat sifatnya berdasarkan numerologi yang admin massih pelajari. kalo orang china ada tahun ayam, monyet api dll jadi saya berpendapat ini bagian dari kearifan lokal yang sebenarnya harus kita akui bahwa kita tertinggal jauh dalam mengenali alam jika dibandingkan nenek moyang yang KATANYA primitive.

dari kalender yang massih dipegang teguh oleh sesepuh pranata mangsa, Pare kediri juga menunjukkan mereka mengenalinya dengan istilah wuku banyu sehingga potensi hujan kiriman bisa terdeteksi. apakah ini selalu tepat? tidak selalu demikian namun panduan ini setidaknya bisa mendorong kita untuk niteni lagi karena semakin berkembangnya dunia, pembukaan lahan, pengeprassan gunung gunung, pembangunan gedung gedung akan berpengaruh terhadap siklus dan karakter hujan pada tingkat lokal.

Terus berbagi informasi di group. yen ono salah e ora usah maido. minimalkan inbox admin (kesel jawab siji siji) lebih baik di Post untuk belajar bersama tapi sebelum post, scroll dulu apakah pertanyaan e ono sing podho.   ( mbah e wes sepuh ) hhhhh.

link bawah untuk prediksi tahun dal sifat hujan dan serangan hama
prediksi tahun dal

Tweet

Postingan terkait:

— Monday, October 2, 2017 — Add Comment